Pembagian daging aqiqah yang paling utama menurut literatur. Adapun daging kambing aqiqah maka dia (orang tua anak) bisa memakannya. Atau menghadiahkan sebagian dagingnya, dan mensedekahkan sebagian lagi. Syaikh Utsaimin berkata: “…dan tidak apa-apa dia mensedekahkan darinya dan mengumpulkan kerabat dan tetangga untuk menyantap makanan dari kambing akikah yang sudah matang.
Syaikh Jibrin berkata: Sunahnya dia memakan sepertiganya, menghadiahkan sepertiganya kepada sahabat-sahabatnya, dan mensedekahkan sepertiga lagi kepada kaum muslimin. Dan boleh mengundang teman-teman dan kerabat untuk menyantapnya, atau boleh juga dia mensedekahkan semuanya. Syaikh Ibnu Bazz berkata: “…dan engkau bebas memilih antara mensedekahkan seluruhnya atau sebagiannya dan memasaknya kemudian mengundang orang yang engkau lihat pantas diundang dari kalangan kerabat, tetangga, teman-teman seiman dan sebagian orang faqir untuk menyantapnya, dan hal serupa dikatakan oleh Ulama-ulama yang terhimpun di dalam Al lajnah Ad Daimah.”
Pembagian daging aqiqah dalam keadaan masak
Pembagian daging aqiqah dalam keadaan masak lebih diutamakan. Imam Ibnu Qayyim rahimahullah dalam kitabnya “Tuhfathul Maudud” hal.43-44, berkata : “Memasak daging aqiqah termasuk sunnah. Yang demikian itu, karena jika dagingnya sudah dimasak maka orang-orang miskin dan tetangga (yang mendapat bagian) tidak merasa repot lagi. Dan ini akan menambah kebaikan dan rasa syukur terhadap nikmat tersebut.
Para tetangga, anak-anak dan orang-orang miskin dapat menyantapnya dengan gembira. Sebab orang yang diberi daging yang sudah masak, siap makan, dan enak rasanya. Dan tentu rasa gembiranya lebih dibanding jika daging kambing mentah yang masih membutuhkan tenaga lagi untuk memasaknya. Pada umumnya, makanan syukuran (dibuat dalam rangka untuk menunjukkan rasa syukur) dimasak dahulu sebelum diberikan atau dihidangkan kepada orang lain.”
Semoga dengan melaksanakan ibadah aqiqah di Solehaqiqah yang merupakan salah satu syiar islam, bentuk taqorrub kepada Allah dan bisa mentauhidkan Allah. Mentauhidkan Allah dalam melaksanakan ibadah aqiqah yang syar’i dengan hanya mengharap ridloNya, karena aqiqah merupakan sembelihan yang hanya diperuntukan kepada Allah Ta’ala. Dengan melaksanakan ibadah aqiqah di Solehaqiqah diharapkan sang buah hati bisa tumbuh cerdas dan bisa menjadi anak yang soleh.