Bayi baru lahir atau Neonatus adalah bayi yang baru lahir 28 hari pertama kehidupan (Rudolph, 2015). Neonatus adalah bulan pertama kelahiran. Neonatus normal memiliki berat 2500 sampai 4.000 gram, panjang 48-53 cm, lingkar kepala 33-35cm . Lingkar dada 30-38 cm.
Tak tega ya, melihat bayi kurang nyaman karena cegukan. Tenang saja, Bunda, kondisi ini tak perlu dikhawatirkan. Cegukan (hiccups) normal terjadi pada bayi, apalagi bayi baru lahir hingga bayi berusia 3 bulan.
Penyebab Cegukan pada bayi
Cegukan terjadi akibat belum matangnya fungsi saraf yang mengatur otot diafragma bayi, yaitu otot penyekat antara rongga dada dan perut. Akibat belum matangnya fungsi saraf, bayi mudah mengalami cegukan karena kontraksi yang terjadi tiba-tiba pada otot diafragma. Kontraksi ini terjadi karena adanya udara dalam lambung. Udara bisa masuk ke dalam lambung bayi karena saat bayi minum susu ada udara yang tanpa sengaja ikut terhisap bayi.
Cegukan lebih sering terjadi pada bayi yang minum susu dari botol. Pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif, cegukan lebih jarang terjadi karena tidak ada udara yang masuk ke dalam lambung. Sejalan dengan bertambahnya usia bayi, ia akan semakin jarang mengalami cegukan.
Selain itu, cegukan pada bayi juga bisa terjadi karena udara yang terlalu dingin. Coba perhatikan, apakah suhu AC di kamar Anda terlalu dingin? Bila ya, segera naikkan suhu ruangan Anda serta ganti pakaian bayi Anda dengan baju yang berbahan lebih tebal untuk menahan udara dingin.
Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi
Jangan panik, Bunda, tak perlu cemas jika bayi Anda cegukan. Saat terjadi cegukan, lakukan hal-hal berikut:
Bila masih menyusu
- Coba ubah posisi bayi Anda saat menyusu. Teruskan saja proses menyusui sampai cegukan hilang
- Perhatikan posisi menyusui Anda. Posisi menyusui yang benar adalah posisi bayi dan lengannya berada dalam garis lurus, serta perut bayi berhadapan dengan perut Anda.
- Pastikan puting masuk seluruhnya ke mulut bayi.
- Perhatikan bayi Anda saat dia menyusu, apakah dalam kondisi tenang atau justru terlihat terlalu bersemangat. Terlalu semangat saat menyusu bisa membuat udara mudah masuk ke diafragma bayi.
Bila cegukan terus terjadi, hentikan dulu kegiatan menyusu. Lakukan burping :
- Sandarkan bayi tegak menghadap Anda dengan kepala di bahu Anda
- lalu tepuk-tepuk punggungnya dengan lembut, agar si Kecil bisa bersendawa.
Tindakan ini bisa mendorong udara ke atas dan menghentikan cegukan. Setelah cegukan berhenti, susui dia kembali.
Nah, saya juga akan memberikan tips bagaimana cara menyusui yang benar.
Cara Menyusui Bayi yang Baik dan Benar
Tahapan perlekatan saat menyusui yang tepat pada bayi sebagai cara menyusui yang benar adalah sebagai berikut:
-
- Usahakan untuk menjaga posisi telinga, bahu, serta pinggul bayi.
- Pastikan tubuhnya sejajar dengan tubuh Anda agar bayi bisa lebih mudah menelan selama menyusui.
- Usahakan agar posisi hidung bayi berhadapan langsung dengan puting payudara Anda dan tidak tertekan sebagai upaya menyusui dengan cara yang benar.
- Pegang dagu bayi secara perlahan, kemudian bantu untuk membukanya sembari bibir bayi mendekati payudara untuk mulai menyusui dengan cara yang benar.
- Arahkan puting payudara dan gesekkan atau sentuh perlahan bagian bibir bayi dengan menggunakan puting payudara Anda.
- Kemudian tunggu sampai bibir bayi terbuka lebar seola sedang menguap, sebagai pertanda telah siap untuk mengisap puting payudara, seperti dijelaskan oleh American College of Obstetricians and Gynecologists.
- Bimbing bibir bayi menuju ke puting payudara, agar bayi bisa lebih mudah untuk mengisapnya saat menyusui dengan cara yang benar.
- Usahakan bibir dan mulut bayi telah mengisap puting payudara Anda saat menyusui dengan cara yang baik dan benar.
- Tarik puting dari mulut bayi dan ulangi lagi tahapannya dari awal, bila bayi tidak bisa mengisapnya dengan tepat. Jika latch on tidak dilakukan dengan benar, biasanya
- Anda akan merasa nyeri atau sakit pada puting.
- Setelah perletakan (latch on) dilakukan dengan baik sebagai bagian dari cara menyusui yang benar, kini bayi bisa mulai menyusui.
Tanda perletakan menyusui sudah tepat
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut ini tanda perlekatan Anda sudah benar:
-
- Dagu bayi menyentuh payudara ibu.
- Bibir bawah bayi terpuntir keluar.
- Mulut bayi terbuka lebar.
- Aerola bagian bawah lebih banyak yang masuk ke mulut bayi dibanding bagian atas.
- Bayi yang menyusu dengan baik akan mengisap dengan pelan, berirama, tidak tergesa-gesa dan tidak terdengar bunyi berdecak
- Pipi bayi akan menggembung dan ibu tidak terasa sakit.
Sekian yang tips bayi cegukan dan cara menyusui yang benar, tetap semangat menyusui Bunda! 🙂
Layanan Aqiqah Anak Solo
renovasi bangunan solo dan sekitarnya 24 jam nonstop dengan bahan berkualitas.